Solusi Infrastruktur, Inovasi Litbang yang Tak Pernah Henti

Solusi Infrastruktur, Inovasi Litbang yang Tak Pernah Henti
'JUDESA' salah satu produk inovasi Balitbang Kemen PUPR | Sumber : Kompas.com
Governments will always play a huge part in solving big problems. They set public policy are uniquely able to provide the resources to make sure solutions reach who needs them (Bill Gate,2010)
Siang itu Sabtu (12/12/2015), Dengan lancar Presiden Indonesia ketujuh, Jokowi, memaparkan titik fokus pemerintahannya adalah : Infrastruktur. Selama 70 tahun Indonesia merdeka jumlah pencapaian infrastruktur yang sudah dibangun belum maksimal. Masih banyak daerah yang belum tersentuh infrastruktur pembangunan. Presiden mencontohkan rentang jalan tol yang selama 70 tahun belum memenuhi kebutuhan masyarakat.

Siang itu menjadi momen spesial karena seratus blogger Kompasiana diundang Presiden untuk jamuan santap siang di istana negara . Pada kesempatan itulah Presiden mengungkapkan apa yang menjadi keinginannya. Membangun infrastruktur mengejar ketertinggalan, membuka akses jalan hingga ke pelosok daerah, peningkatan kualitas jalan, pembangunan jalan bebas hambatan, membangun bendungan dan waduk, membangun jalur irigasi pertanian. Nampak sekali Presiden mengucapkan dengan emosi yang meninggi. Ritme bicaranya cepat. Ada luapan semangat yang ingin disampaikannya.

Presiden Jokowi sekali lagi menegaskan , di era kepemimpinannya infrastrukrur menjadi fokus utama yang harus segera dibenahi dan dirasakan masyarakat. Maka diera Prsiden Jokowi memang terasa denyut pembangunan infrastruktur begitu cepat. Proyek mangkrak diselesaikan, proyek yang hampir mati kembali dihidupkan. Saya merasakan langsung pembangunan jalan (betonisasi) yang selama 15 tahun tak pernah selesai akhirnya diselesaikan pada era Presiden Jokowi. Termasuk jalur rel ganda Parung panjang-Maja yang akhirnya berfungsi pada pertengahan Desember ini.

Nilai Pembangunan Infrastruktur
Indonesia dengan bentang wilayah yang begitu luas. Panjang pantai Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada. Jumlah pulau yang mencapai 13.000 lebih . Jumlah penduduk yang mencapai seperempat milyar atau nomor empat di dunia. Tentu mengurus dan membangun negara sebesar Indonesia bukan pekerjaan ringan.

Proyek pembangunan infrastruktur meminta dana yang tidak sedikit. Proyek pembangunan jalan bebas hambatan menelan angka hingga puluhan trilyun. Dana sebesar itu tentu harus dibuatkan kerja sama antara pemerintah dan swasta.

Saat ini , pembangunan infrastruktur terbagi antara infrastruktur energi seperti pembangunan Pembangkit listrik dan pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, bendungan, waduk, pengolahan air minum , pengendalian banjir, pengolahan sampah , pembangunan jalur irigasi , pembangunan pemukiman dan lain lain.

Nilai pembangunan yang besar memang membuat kendala, belum lagi kondisi geografis, tingkat penyebaran penduduk, penerimaan masyarakat, hingga tersedianya dana pembangunan. Pemerintah akhirnya memang membuat skala prioritas pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur juga harus mengindahkan syarat syarat yang harus dipatuhi. Syarat yang wajib dipenuhi adalah pembangunan infrastruktur harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth), menekan angka kemiskinan (pro poor), menyerap lapangan pekerjaan (pro job) dan mengindahkan dampak lingkungan (pro green).

Ilustrasi Infrastruktur yang sedang berlangsung | Sumber : katadata
Infrastruktur adalah sebuah Inovasi 
Namun tahukah kita bahwa infrastruktur yang selama ini kita nikmati adalah buah panjang dari rangkaian penelitian dan pengembangan. Infrastrukur adalah hasil produk dari penerapan teknologi teoritis yang diaplikasikan menjadi teknologi terapan. Tentu jangan dibayangkan pekerjaan membuat inovasi infrastruktur dapat jadi dalam hitungan sehari semalam seperti membangun candi dalam semalam seperti kisah loro jonggrang.

Inovasi infrastruktur memang bergaris lurus dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Rancang bangun infrastruktur yang tepat sasaran , tepat guna, terjangkau dan mudah diaplikasikan. Nah, badan atau institusi yang punya tanggung jawab dalam hal menghasilkan produk inovasi adalah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) . Bermarkas di Jalan Patimura nomor 20 Jakarta selatan . Balitbang Kemen PUPR menjadi otak dari inovasi dalam solusi permasalahan infrastruktur.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan bentang wilayah yang sangat luas, keadaaan geografis , kontur wilayah, potensi bencana hingga struktur tanah . Jumlah Sungai di Indonesia juga cukup banyak menimbulkan banjir ketika musim hujan karena kesalahan dalam mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS). Belum lagi masalah infrastruktur pemukiman diperkotaan yang belum tertata. Pemukiman liar, pemukiman didaerah berbahaya, pemukiman kumuh hingga pemukiman yang tidak ramah lingkungan karena berada di daerah resapan air. Semua permasalahan itu menjadi bagian yang harus diselesaikan. Maka menjadi tugas Balibang Kemen PUPR untuk memberikan solusi teriring inovasi.

Mengenal Lebih Dekat Balitbang Kementerian PUPR 
Tak kenal maka tak sayang rasanya pepatah yang pas untuk mengenalkan Balitbang Kemen PUPR. Dalam acara kompasiana nangkring yang di diadakan pada hari Sabtu, (5/12/2015) di gedung Heritage Kompleks Kemen PUPR . Acara ini dihadiri tak kurang dari lima puluh kompasianer .Narasumber yang dihadirkan tentu orang yang kompeten dibidang infrastruktur , Selain Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto M.Sc selaku kepala Balitbang Kemen PUPR hadir juga Ir Leonarda Ibnu Said. Pria yang sangat piawai dibidang Water Resources dari LSM Kemitraan Air Indonesia. Lalu hadir pula Ir Dani Priandana selaku kepala dinas tatakota dan lingkungan hidup Tangerang selatan.

Acara nangkring yang berjalan informatif itu terungkap ada 3 permasalahan mendesak yang menjadi issue . Masalah sampah, banjir dan kemacetan. Pembicara pertama Leonarda Ibnu Said mengungkapkan apa yang dilakukan Jepang yang pada era tahun 70-an yang juga mengalami apa yang dialami Indonesia saat ini. Jepang perlu sepuluh tahun untuk merubah kebiasaan dan wajah negeri itu dari tumpukan sampah. Terbukti Jepang berhasil. Leonarda dalam pemaparannya Indonesia seharusnya juga mampu mengubah wajah negara ini dari permasalahan sampah. Bahkan dengan nada berseloroh : Indonesia akan mampu berubah lebih cepat dari Jepang ketika pemimpinnya tegas. Leonarda mencontohkan perubahan waduk Pluit yang kumuh menjadi ruang publik hijau yang menyenangkan.

Sementara Dani Priandana selaku Kepala Dinas Tatakota dan Lingkungan hidup Tangerang selatan mengungkapkan apa yang telah dilakukan Tangsel dalam mengatasi kemacetan, banjir dan sampah. Dani Priandana memang mengakui peran masyarakat sangat penting dalam mengatasi tiga permasalahan ini. Tangsel sendiri yang berada persis di pinggir Jakarta menjadi penyangga Ibukota. Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar hanya terdapat 7 kecamatan. Tangsel memiliki beban masalah yang tidak ringan. Dani Prianana berpendapat bila masalah Tangsel dapat diurai maka masalah Ibukota Jakarta juga akan ikut terurai. Karena Tangsel menjadi gerbang masuk menuju Ibukota Jakarta.

Narasumber terakhir yang mendapat giliran adalah Dr.Ir Arie Setiadi Moerwanto M.Sc selaku kepala Balitbang. Pria kelahiran Solo, 25 Januari 1958 yang pernah mengenyam pendidikan S2 di Belanda dan S3 di Australia ini memperkenalkan layanan PINTU (Pusat Informasi Terpadu). Layanan terbaru yang diluncurkan pada hari itu menggunakan fasilitas video conference. Dengan layanan ini Arie berharap permasalahan koordinasi antar Puslitbang dapat diselesaikan dengan cepat. Tak perlu berkumpul di Jakarta . Karena memang puslitbang di bawah Balitbang Kemen PUPR berada berbeda beda kota. Sebagai contoh Puslitbang Sumber Daya Air yang berada di Bandung dan Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan bidang pemukiman yang berada di Yogyakarta.

Badan penelitian dan pengembangan Kemen PUPR dibentuk berdasarkan Permen PU nomor 08/PRT/M/2010 memiliki empat Puslitbang dengan tugas yang berbeda beda , berikut uraiannya : 
  • Puslitbang Bidang Sumber Daya Air(menangani subbidang : Konservasi sumber daya air , Pendayagunaan sumber daya air, Pengendalian daya rusak air, Basis data dan sistem informasi sumber daya air)
  • Puslitbang bidang Jalan dan Jembatan (menangani subbidang : Perkerasan jalan, Geoteknik jalan, Jembatan, Lalu lintas dan lingkungan jalan)
  • Puslitbang bidang Permukiman (menangani subbidang : Rumah sederhana, Rumah tradisional, Bahan bangunan, Utilitas, Persampahan, Pengolahan air minum dan air limbah, mitigasi bencana, Adaptasi terhadap perubahan iklim)
  • Puslitbang bidang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan( menangani subbidang yang terkait dengan tiga puslitbang dalam sisi sosial, ekonomi dan lingkungan )

Balitbang Kemen PUPR memiliki tugas dalam Pelayanan Uji laboratorium, Sertifikasi dan Advis teknis yang disingkat (PULSA). Untuk pelayanan uji laboratorium Balitbang memiliki layanan uji aspal, uji pipa, uji kualitas air, uji kuda kuda baja ringan, uji beton vertikal, pemeriksaan mutu komponen meter airSelain itu Balitbang juga mempunyai layanan sertifikasi Instalasi Pengolah Air (IPA), sertifikasi peralatan unit produk campuran (aspalt mixing plant).

Balitbang juga memiliki layanan advis teknis antara lain Review desain rehabilitasi bangunan air utama, penelitian jembatan pasca kebakaran, review kehandalan bangunan, pengukuran tingkat kesiapan dan kemampuan adaptasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur selain kegiatan advis teknis utama.

Produk Litbang yang Inovatif dan menjadi Solusi
Tentu yang paling utama Balitbang menghasilkan produk litbang yang inovatif . Jumlah produk yang telah dihasilkan terhitung cukup banyak. Sebagian besar sudah diaplikasikan pada beberapa proyek pembangunan .Balitbang berkomitmen agar Produk yang dihasilkan mempertimbangkan nilai nilai ramah lingkungan , mitigasi dan adaptasi terhadap bencana , mendukung daya saing serta siap pakai ke pengguna (end user) (sumber : Majalah Dinamikan Riset Edisi I tahun 2015)

Lalu apa saja produk unggulan yang telah dihasilkan Balitbang Kemen PUPR, berikut ini inovasi produk yang telah dihasilkan:
Bendung Karet yang sudah diaplikasikan | Sumber : puslitbang SDA

  • Bendung Karet
Layaknya sebuah kantong karet yang dipasang melintang di aliran sungai atau saluran air. Saya menemukan bendung karet di desa cinangka kebupaten Serang tak jauh dari pantai Anyer. Bendung ini unik karena dapat menggelembung sehingga dapat menahan air dan dapat pula dikempiskan sehingga membuka aliran air. Kelebihan bendung karet yang saya lihat adalah: Bentang karet dapat melintas hingga 100 meter, tak membutuhkan pilar , operasi dan pengendaliannya juga mudah dan murah. Konstruksinya juga tergolong relatif lebih ringan dan fleksibel. Dan aman dari korosif karena terbuat dari karet. Produk ini menjadi solusi bagi aliran sungai yang tidak semetris.



  • Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Sistem Mobile adalah inovasi dari Puslibang bidang Sumber daya air . Seperti namanya sistem pengolahan ini bergerak dengan sebuah mobil khusus. Mobil ini menghasilkan air minum dengan menggunakan teknologi reverse osmosis (RO) dan Ultrafiltrasi. Kapasitas instalasi ini mencapai 1,5 liter per detik . Dibanding dengan teknologi konvensional yang hanya memiliki kapasitas 0,5 liter per detik. Alat ini cocok menjadi solusi bagi daerah rawan air bersih . daerah yang tekena dampak polutan berat hingga daerah yang terkena bencana alam sehingga tak memiliki sumber air minum yang layak.

  • JUDESA
Solusi jembatan gantung desa adalah inovasi dari Puslitbang bidang Jalan dan jembatan. Pernah dengar jembatan ‘Indiana Jones’ di Lebak yang pernah menjadi berita nasional. JUDESA menjadi solusi untuk membangun jembatan desa dengan kualitas yang baik namun rendah biaya dan dapat dikerjakan secara gotong toyong oleh penduduk sekitar. Kelebihan JUDESA adalah sistem jembatan modular yang bisa dibangun secara swadaya, menggunakan tiang tunggal yang dapat memangkas biaya material struktur jembatan , menggunakan sistem struktur lantai monolit dengan konstruksi satu arah atau satu sisi sungai. JUDESA sudah diaplikasikan di desa Cihawuk –desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. JUDESA menjadi solusi bagi jembatan jembatan desa yang letaknya terpencil jauh dari pusat kota. Biaya jembatan Cihawuk-Cibereum ini menghabiskan biaya 370 juta. Konstruksi jembatan dibangun terlebih dahulu sehingga pemasangan  tidak memerlukan waktu yang lama.



Contoh Rumah instan Sederhana Sehat | Sumber : Puslitbang bidang Perumahan dan Pemukiman

  • Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha)
Puslitbang bidang Pemukiman memiliki produk inovasi perumahan sederhana layak huni yang dapat diaplikasikan dengan biaya sangat murah. Pembangunan setiap unit dapat dikerjakan selama 24 jam dengan 3 orang pekerja. Risha menggunakan komponen material yang efisein dan fleksibel. Selain tahan gempa, dan bersifat bongkar pasang (movable). Risha juga dapat dimodifikasi menjadi Puskesmas, kantor layanan hingga ruang pos pengamatan. Risha telah diaplikasikan lebih dari 10.000 unit pasca gempa gempa dan tsunami aceh. Risha juga dibangun di kawasan perbatasan kabupaten Bengkayang ,Kalimantan Barat. Serah terima dilakukan pada bulan Agustus 2015. Risha adalah solusi pemukiman sederhana yang dapat dibangun secara cepat di wilayah wilayah 'khusus' seperti daerah pasca bencana.
  • Aspal Porus
Adalah hasil inovasi Puslitbang bidang jalan dan jembatan. Aspal porus adalah satu jenis campuran beraspal panas yang dapat digunakan sebagai lapis permukaan. Hasil dari campuran aspal porus memiliki gradasi agregat yang hampir seragam. Manfaat dari aspal porus adalah meningkat keselamatan pengendara karena menghilangkan hydroplanning dan meningkatkan kekesatan , ramah lingkungan karena meredam kebisingan dan tahan terhadap deformasi. Aspal porus sudah diaplikasikan pada jalan nasional pantai utara jawa (Pantura)

Tentunya masih banyak lagi produk inovasi dari Balitbang Kemen PUPR. Ada ratusan produk inovatif lainnya. Setiap produk yang dihasilkan selalu disebarluaskan melalui publikasi karya ilmiah, penerbitan buku, pameran produk yang dilakukan setahun sekali, website http:/litbang.pu,go.id , pertemuan ilmiah hingga kunjungan ke daerah.

Semua produk hasil litbang harus merupakan teknologi tepat guna dan teknologi terapan . Dimana hasil dari produk litbang bisa diaplikasikan dan memenuhi kebutuhan end-user. Selain itu hasil produk memiliki nilai bisnis yang berguna bagi masyarakat luas. Balitbang juga membuka kerjasama dengan pihak lain yang kompeten seperti BUMN atau Direktorat Jenderal lainnya.
Rencana Pembangunan Jalan Tol 2015-2019 | Sumber : Katadata
Peran Strategis Balitbang Kementrian PUPR Dalam Target Pembangunan Infrastruktur
Peran strategis Balitbang Kemen PUPR sangatlah penting. Dimana pemerintahan saat ini sangat fokus untuk menyelesaikan target pembangunan infrastruktur. Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu mengulang fokus pemerintahannya : Infrastruktur.

Adapun target infrastruktur yang akan dibangun pada periode 2015-2019 adalah : 
  • Pembangunan Jalur Kereta Api (KA) sepanjang 3.258 Km di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan yang terdiri dari KA antarkota 2.159 Km dan KA perkotaan sepanjang 1.099 Km
  • Pembangunan Jalan baru 2.650 Km, Jalan Tol 1.050 Km dan pemeliharaan jalan sepanjang 1.000 Km.
  • Pembangunan 15 bandara baru, pengadaan 20 pesawat perintis dan pengembangan bandara untuk pelayanan kargo udara di 6 titik lokasi.
  • Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi dan mengadakan kapal penyebrangan perintis sebanyak 50 unit.
  • Pembangunan Bus Rapid Transit di 29 kota dan pembangunan angkutan massal cepat dikawasan perkotaan (6 kota metropolitasn, 17 kota besar)
  • Pembangunan 24 Pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, 2 kapal ternak dan pengadaan 500 kapal rakyat.
Melihat target pembangunan infrastruktur yang begitu luar biasa, Balitbang Kemen PUPR merupakan salah satu otak penting dalam merumuskan dan menyiapkan teknologi yang tepat, inovatif dan efisien.

Pembanguan infrastruktur merupakan pekerjaan besar dengan biaya yang juga sangat besar. Namun hasil pembangunan infrastruktur punya nilai penting dalam mempercepat laju pertumbuhan perekonomian bangsa.

Balitbang Kemen PUPR adalah bagian dalam memuluskan jalan agar terciptanya produk inovarif yang menjadi solusi permasalahn infrastruktur. Indonesia harus mampu mengejar ketertinggalannya dalam bidang infrastruktur dibanding negara negara tetangga.

Peran penting ini bukan saja milik pemerintah, swasta dan investor namun peran masyarakat luas juga sangat dibutuhkan. Peran menjaga infrastruktur yang sudah dibangun, sikap aware terhadap infrastruktur yang sedang dibangun .

Rasanya saya bangga memiliki pemerintah yang fokus terhadap pembangunan infrastruktur. Semoga saja Infrastruktur Indonesia jauh lebih baik kedepan. Dan Balitbang Kemen PUPR adalah salah satu garda penting dalam mewujudkannya.
Sumber : http;//litbang.pu.go.id
Sumber bacaan :
  1. Layanan & Produk Litbang PUPR (Balitbang Kemen PUPR, 2014)
  2. Majalah Dinamika Riset Edisi I & II Tahun 2015
Previous
Next Post »